OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA
eskoncer.com-kolom opini Terobosan cerdas (breakthrough) adalah suatu pencapaian atau penemuan yang signifikan dan inovatif, yang dapat membawa perubahan besar dalam suatu bidang atau industri. Terobosan cerdas dapat berupa inovasi teknologi. Penemuan baru yang dapat meningkatkan efisiensi, kualitas, atau kemampuan suatu produk atau proses.
Bisa juga solusi kreatif. Pemecahan masalah yang unik dan efektif, yang dapat mengatasi tantangan atau kesulitan yang ada. Atau sebuah pendekatan baru. Cara baru dalam melakukan sesuatu, yang dapat meningkatkan hasil atau kinerja. Bahkan merupakan penemuan ilmiah. Penemuan baru yang dapat memperluas pengetahuan dan pemahaman kita tentang suatu bidang atau fenomena.
Hal ini penting dicermati dengan seksama, mengingat terobosan cerdas dapat memiliki dampak yang signifikan, seperti pertama, meningkatkan efisiensi seperti mengurangi waktu, biaya, atau sumber daya yang diperlukan untuk melakukan sesuatu. Kedua, meningkatkan kualitas standar atau kualitas suatu produk atau jasa.
Ketiga, membuka peluang baru untuk pertumbuhan, inovasi, atau pengembangan. Keempat, mengatasi tantangan yang ada, dan menciptakan solusi yang efektif.
Dalam konteks kebijakan pupuk bersubsidi, terobosan cerdas dapat berupa kebijakan atau program yang inovatif dan efektif dalam mengatasi masalah sosial, ekonomi, atau lingkungan.
Kebijakan pupuk bersubsidi adalah program pemerintah untuk memberikan subsidi kepada petani dalam bentuk pupuk dengan harga yang lebih rendah daripada harga pasar. Tujuan utama kebijakan ini adalah untuk meningkatkan produksi pertanian, meningkatkan pendapatan petani, dan menjaga stabilitas harga pangan.
Dalam kebijakan pupuk bersubsidi, pemerintah memberikan subsidi kepada produsen pupuk atau distributor pupuk untuk mengurangi harga jual pupuk kepada petani. Dengan demikian, petani dapat membeli pupuk dengan harga yang lebih terjangkau, sehingga dapat meningkatkan penggunaan pupuk dan meningkatkan produksi pertanian.
Kebijakan pupuk bersubsidi biasanya memiliki beberapa komponen, seperti
penetapan harga pupuk subsidi. Pemerintah menetapkan harga pupuk subsidi yang lebih rendah daripada harga pasar. Kemudian, alokasi pupuk subsidi. Pemerintah menentukan jumlah pupuk subsidi yang akan dialokasikan kepada petani.
Selanjutnya, penyaluran pupuk subsidi. Pemerintah menentukan mekanisme penyaluran pupuk subsidi kepada petani, seperti melalui distributor atau kios pupuk. Lalu pengawasan dan evaluasi. Pemerintah melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan pupuk subsidi untuk memastikan bahwa kebijakan tersebut efektif dan efisien.
Kebijakan pupuk bersubsidi dapat memiliki dampak positif bagi petani dan produksi pertanian, namun juga dapat memiliki beberapa tantangan dan kelemahan, seperti penyelewengan pupuk subsidi, ketidaktepatan sasaran, dan biaya yang besar bagi pemerintah.
ISU UTAMA
Paling tidak, ada empat isu utama kebijakan pupuk bersubsidi saat ini. Keempat hal itu adalah pertama, ketepatan sasaran. Penyaluran pupuk subsidi sering kali tidak tepat sasaran, sehingga petani yang tidak membutuhkan masih mendapatkan subsidi, sementara petani yang benar-benar membutuhkan tidak mendapatkannya. Pemerintah berencana menerapkan skema bantuan langsung pupuk untuk mengatasi masalah ini.
Kedua, alokasi belum cukupi kebutuhan. Alokasi pupuk subsidi belum mencukupi kebutuhan petani, sehingga banyak petani yang masih kesulitan mendapatkan pupuk dengan harga yang terjangkau. Ketiga, fluktuasi volume alokasi. Volume alokasi pupuk subsidi sering kali berfluktuasi tergantung pada anggaran, sehingga membuat perencanaan dan operasionalisasi penyaluran pupuk subsidi menjadi tidak efektif. Pemerintah telah mengubah kebijakan menjadi berbasis volume untuk mengatasi masalah ini.
Keempat, penyelewengan pupuk subsidi. Penyelewengan pupuk subsidi masih menjadi masalah serius, sehingga pemerintah perlu meningkatkan pengawasan dan penindakan terhadap penyelewengan tersebut. Pemerintah terus berupaya meningkatkan efektivitas kebijakan pupuk subsidi untuk mendukung petani dan meningkatkan produksi pertanian.
LANGKAH DAN TEROBOSAN CERDAS
Pengalaman selama ini, langkah pemerintah dalam mengefektifkan kebijakan pupuk bersubsidi adalah
– Mengeluarkan Program Kartu Tani. Program ini menggunakan teknologi untuk memastikan penyaluran pupuk subsidi hanya kepada petani yang berhak, melalui sistem verifikasi data dan transaksi elektronik.
– Memangkas Regulasi yang Menghambat. Pemerintah memangkas 145 regulasi yang menjadi penghambat distribusi pupuk, sehingga proses distribusi menjadi lebih efisien dan produktivitas pertanian dapat meningkat.
– Menyediakan Subsidi yang Tepat Sasaran. Pemerintah berencana menyalurkan subsidi pupuk dengan lebih tepat sasaran, sehingga petani yang benar-benar membutuhkan dapat menerima subsidi tersebut.
– Perbaikan Infrastruktur. Pemerintah juga berencana melakukan perbaikan infrastruktur, seperti irigasi, untuk mendukung sektor pertanian dan meningkatkan produktivitas.
– Evaluasi dan Perbaikan Kebijakan. Pemerintah melakukan evaluasi terhadap kebijakan subsidi pupuk saat ini dan mengidentifikasi potensi perbaikan untuk meningkatkan efektivitas kebijakan tersebut.
Dengan langkah-langkah tersebut, pemerintah berharap dapat meningkatkan efektivitas kebijakan pupuk bersubsidi dan mendukung sektor pertanian di Indonesia.
Melengkapi langkah diatas, Pemerintah telah melakukan terobosan cerdas dalam kebijakan pupuk bersubsidi. Terobosan cerdas itu antara lain pertama pemangkasan saluran distribusi. Pemerintah memangkas saluran distribusi pupuk subsidi yang berbelit-belit untuk memperlancar penyaluran pupuk kepada petani.
Dengan Peraturan Presiden (Perpres) baru, penyaluran pupuk subsidi hanya memerlukan persetujuan Kementerian Pertanian, kemudian Pupuk Indonesia (PI), distributor, dan langsung ke petani. Kedua, penetapan Pupuk Subsidi. Pemerintah menetapkan jenis pupuk subsidi, sasaran penerima, jenis komoditas peruntukan, jumlah dan mutu pupuk, harga pokok penjualan, harga eceran tertinggi, dan ketersediaan stok. Penetapan ini dilakukan oleh Menteri Pertanian berdasarkan hasil rapat koordinasi tingkat menteri.
Ketiga, penambahan alokasi Pupuk Subsidi. Pemerintah menambah jumlah alokasi pupuk subsidi bagi petani untuk meningkatkan produksi dan produktivitas hasil pertanian. Dengan terobosan cerdas ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan efektivitas kebijakan pupuk subsidi dan mendukung sektor pertanian di Indonesia. (PENULIS, KETUA DEWAN PAKAR DPD HKTI JAWA BARAT).







