Subang.eSKoncer.com-Hasil update korban meninggal dunia akibat miras oplosan yang terjadi di Kabupaten Subang, Jawa Barat makin terus bertambah bertambah. Hal ini diakibatkan beberapa kali masyarakat menuntut untuk adanya penertiban terhadap miras dan narkoba di kabupaten subang namun belum terlalu serius dalam hal penindakan akan tetapi setelah berjatuhnya korban dan viral, barulah ada tindakan serius.
Dari kejadian tersebut, Seluruh organisasi kepemudaan se-kecamatan cijambe Subang langsung melakukan unjuk rasa dan melakukan sweaping terhadap kios kios yang diduga menjual minuman keras dengan dibantu oleh Polsek Cijambe dan aparatur lainnya yang lebih berwenang dalam hal penindakan.
Organisasi kepemudaan yang ikut serta dalam unras dan sweaping tersebut melibatkan PC GPI Kecamatan Cijambe, Organisasi kepemudaan Moonraker Butong, Karang Taruna Cijambe, PAC Pemuda Pancasila Kec.Cijambe beserta Ranting Pemuda Pancasila Cijambe Subang
Kordinator lapangan yang dipintai keterangan yakni saudara Iqbal Maulana
menyatakan dengan tegas; “kami organisasi kepemudaan se-kecamatan cijambe menolak keras adanya peredaran miras dan peredaran narkoba di kecamatan cijambe dan menuntut kepada pihak yang berwenang agar menindak dengan tegas bagi siapa saja yang melanggar perda nomor 5 tahun 2015 perihal pengendalian dan pengawasan minuman berakohol di kawasan kabupaten subang agar tidak adanya korban jiwa dan berbagai kerusuhan akibat miras dan narkoba” ungkap iqbal kepada wartawan eSKoncer Selasa (31/10/23).
Iqbal pun menambahkan semoga di kecamatan lain pun sama yakni seluruh organisasi kepemudaannya ikut serta dalam membangun kabupaten subang lebih sehat dan menolak keras terhadap peredaran miras dan narkoba .
Jika tuntutan dari unras kami tidak disikapi secara serius, maka kami selaku organisasi kepemudaan se-kecamatan cijambe Subang akan kembali melakukan aksi besar besaran dengan melibatkan sebagian besar lapisan masyarakat untuk penertiban peredaran miras dan narkoba bahkan akan mengajak organisasi tingkat daerah untuk turun aksi melakukan sweaping besar besaran jika tidak dilakukan penertiban secara rutin sesuai aturan perda nomor 5 tahun 2015 tegasnya
( Ade Setiawan )
