Cianjur-eskoncer.com- Gebrakan yang di lakukan Bumdes Karya Sejahtra Desa Gudang, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.dengan menanam jagung hibrida di lahan 6 hektar dan di rangkul pekerja nya para petani dari warga setempat.Sabtu (24/Mei/2025)
Ini pilot projec yang patut di acungi jempol dengan gebrakan jagung hibrida yang bila mana panen pun sudah siap pembelinya.juga hitungan rasionya pun sudah di perhitungkan oleh para anggota Bumdes Karya Sejahtera.
Saat di konfirmasi bendahara Bumdes Karya Sejahtra Omay Komarudin memaparkan
“Kami ini menjalani program ketahanan pangan dari pemerintah itu tematik jagung hibrida adapun yang akan kita garap dalam sementara ini kita baru akan menanami launchingnya 3 hektar dulu, nanti setelah ini kembali menanam 3 hektar lagi jadi total penanaman 6 hektar. untuk tanahnya pun kami sewa punya masyarakat yang ada di kampung Maleber 6 hektar untuk semua sewa tanah. untuk 3 hektar ini kami menanam 40 kilo jagung bibitnya, kalau misalnya jadi 6 hektar sekitar 80 kiloan,”ucapnya.
kita asumsinya hasilnya dari 3 hektar ini jadi 27 ton kali harga 4.800/kg sekitar hasil dari 27 ton menghasilkan harga jual 129.600.000. itu berhasil sekali panen dengan durasi 30 hari nanti dipotong untuk segala macam nah! ini kan menggunakan anggaran dana desa yang dialokasikan untuk ketahanan pangan yaitu melalui bumdes karya sejahtra Desa Gudang 277.275.000 dari 20% dana desa, kalau seumpamanya dihitung secara labanya ini dari hasil tadi 110.000.000 belum potong pajak ppn dan pph,”katanya.
Bagi masyarakat Desa Gudang yang mayoritas petani, dalam pilot projec Bumdes penggerak ekonomi sekarang pun kita mengambil tenaga kerja dari masyarakat desa kita sekitar 30 orang yang asli warga Desa Gudang, sistem kerjanya kita dirotasi setiap RT mewakili atau masing-masing tiap RT di Desa Gudang.untuk sementara ini kita menyerap tenaga kerja dari RT Masing-masing yang ada di wilayah gudang, berkesinambungan Bumdes ini menambah finansial bagi warga yang di bekerjakan dalam projec tersebut,”tuturnya.
Kenapa kami memilih jagung hibrida? karena orientasinya adalah jagung ini sudah ada siap tampung pas pasca panen nanti, kami sudah MoU (kerja sama) dengan sebuah koperasi yang ada di Kabupaten Cianjur. dan juga untuk masa nanti hasil panen ini akan diambil di lokasi oleh pihak pembelinya.jadi kita tidak bingung untuk menjual ketika panen,”imbuhnya.
Untuk jenis jagung hibrida ini bukan jagung yang dikonsumsi oleh kebanyakan orang. jagung hibryda Itu untuk pakan ternak dan olahan lainnya , nah! kita bersama dengan para pakar yang ada di Desa Gudang harapan saya semoga ini kan pertama ya ketahanan pangan yang dilimpahkan ke desa yang diberikan ke bumdes.
bisa menghasilkan yang lebih besar lagi bila hasil panen 30% dari hasil kita ini, Bumdes berkontribusi ke APBdes akan diberikan ke pemerintah Desa,”tutupnya.
Ben/zun







