Senin, 27 Oktober 2025
IMG-20251015-WA0012

Entang Sastraatmadja : Tidak Seharusnya, Beras Dalam Gudang Bulog Turun Mutu 

23des

eskoncer.com- Banyak media sosial merilis, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman angkat bicara mengenai kondisi 29,99 ribu ton beras yang tersimpan di gudang Perum Bulog, mengalami turun mutu. Dia mengungkapkan, persentase beras yang mengalami turun mutu, tidak mencapai 0,1 persen dari total beras yang tersimpan di gudang Perum Bulog. Tepatnya, sebanyak 4,2 juta ton.

Hal tersebut disampaikan Mentan Amran dalam konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (9/10/2025). Ini menarik, 29, katakanlah 30 ribu (ton), karena tambah seribu. Katakanlah jadi 30 ribu yang rusak. Dari 4,2 juta ton itu coba dikali 30 ribu, dibagi 4,2 juta ton, itu hanya 0,071 persen, seperti dijelaskan Mentan Amran, usai rapat terbatas (ratas) pangan yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto.

BERAS TURUN MUTU

Beras turun mutu berarti kualitas beras tersebut menurun dan tidak memenuhi standar yang ditetapkan untuk konsumsi manusia. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti penyimpanan yang tidak tepat, usia simpan yang lama, atau kondisi lingkungan yang tidak sesuai.

Beras yang turun mutu bisa mengalami perubahan warna, tekstur, atau bahkan mengandung kotoran seperti batu atau kerikil. Jika kualitasnya tidak dapat diperbaiki, beras tersebut mungkin tidak layak untuk dikonsumsi manusia dan bisa digunakan sebagai bahan baku industri lain atau bahkan dimusnahkan.

Pemerintah dan Bulog memiliki mekanisme untuk mengatasi masalah ini, seperti reproses atau pengolahan ulang untuk meningkatkan kualitas beras. Namun, jika beras tersebut sudah rusak parah dan tidak dapat diperbaiki, maka perlu dilakukan penanganan khusus untuk memastikan keamanan pangan.

Perum Bulog sebagai institusi penyedia cadangan pangan memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga kualitas dan keamanan pangan. Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, telah menunjukkan keseriusan dalam merespons temuan ribuan ton beras turun mutu di Gudang Bulog Tabahawa, Maluku Utara, dengan melakukan peninjauan langsung dan pengiriman tambahan beras ke daerah tersebut.

Namun, Badan Pangan Nasional (Bapanas) juga memiliki peran penting dalam mengawasi kualitas beras yang disimpan oleh Bulog. Bapanas telah mengadakan rapat koordinasi nasional untuk mengevaluasi kualitas beras yang disimpan oleh Bulog dan memastikan bahwa beras yang disalurkan kepada masyarakat layak untuk dikonsumsi.
Jadi, tanggung jawab atas beras turun mutu di gudang Bulog dapat ditujukan kepada :
– Perum Bulog sebagai pengelola gudang dan penyedia cadangan pangan
– Badan Pangan Nasional (Bapanas) sebagai pengawas kualitas beras dan keamanan pangan Dalam hal ini, keduanya memiliki peran penting dalam memastikan kualitas beras yang disimpan dan disalurkan kepada masyarakat.

GUDANG MODERN

Gudang Bulog yang modern sangat penting untuk menjaga kualitas beras dan mencegah kerusakan. Berikut beberapa alasan mengapa gudang Bulog harus modern:
– Kualitas Beras Terjaga. Gudang modern dapat menjaga kualitas beras dengan baik, sehingga mengurangi risiko kerusakan dan kontaminasi.
– Pengawasan yang Lebih Baik. Gudang modern dilengkapi dengan sistem pengawasan yang lebih baik, sehingga dapat mendeteksi potensi masalah lebih awal dan mencegah kerugian.

– Efisiensi Penyimpanan. Gudang modern dapat memaksimalkan kapasitas penyimpanan, sehingga dapat menampung lebih banyak beras dan mengurangi biaya penyimpanan.
– Mengurangi Kerusakan. Gudang modern dapat mengurangi risiko kerusakan beras akibat faktor lingkungan, seperti kelembaban dan suhu yang tidak terkendali.

Dalam konteks ini, Presiden Prabowo Subianto telah mengalokasikan anggaran Rp5 triliun untuk membangun gudang baru bagi Perum Bulog, yang diharapkan dapat meningkatkan kapasitas penyimpanan dan menjaga kualitas beras.

Tidak seharusnya gudang Bulog memiliki beras yang mengalami turun mutu. Gudang Bulog yang baik harus dapat menjaga kualitas beras dengan baik dan mencegah kerusakan. Jika beras mengalami turun mutu, itu berarti ada masalah dalam pengelolaan gudang atau proses penyimpanan.

Gudang Bulog yang modern dan terkelola dengan baik harus dapat:
– Menjaga Kualitas Beras. Dengan sistem penyimpanan yang baik, suhu dan kelembaban yang terkendali, serta pengawasan yang ketat.
– Mencegah Kerusakan. Dengan melakukan pemeliharaan rutin, pengendalian hama, dan pengawasan kualitas secara teratur.

Jika beras mengalami turun mutu di gudang Bulog, maka perlu dilakukan evaluasi dan perbaikan dalam pengelolaan gudang untuk mencegah hal serupa terjadi di masa depan.

CATATAN KRITIS

Menteri Pertanian Amran Sulaiman, sah-sah saja mengungkapkan kepada publik, beras yang turun mutu di gudang Bulog, kurang 0,1 % dari junlah total cadangan beras Pemerintah yang dikelola Bulog. Hanya saja pernyataannya, akan lebih enak didengar, bila Mentan Amran menyatakan di gudang Bulog yang dikelola secara modern dan profesional, memang tidak ada yang turun mutu. Ini baru keren !

Penulis : Ketua Dewan Pakar DPD HKTI Jawa Barat.

23des

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Entang Sastraatmadja : Tidak Seharusnya, Beras Dalam Gudang Bulog Turun Mutu 
- oleh Admin dibaca dalam: 5 menit