Senin, 23 Juni 2025
IMG-20250314-WA0025

Diduga Lakukan Malpraktik, RS Primaya Karawang Akibatkan Pasien Derita Luka Berat

23des

Karawang, eskoncer.com – Malpraktik kembali terjadi di salah satu rumah sakit wilayah Karawang yang mengakibatkan Pasien menderita luka berat.

WD seorang pasien yang awalnya hanya ceck up bekas luka tiba-tiba harus dilakukan tindakan operasi oleh salah satu dokter yang menangani yakni Dr. Rajasa seorang Dokter Urologi.

Pasien pertama kali masuk ke RS Primaya pada tanggal 19 November 2024 silam, awalnya hanya ingin mengambil hasil ceck up minggu sebelumnya. Namun, Dr. Rajasa yang menangani pasien langsung menyarankan tindakan operasi keesokan harinya.

WD menjelaskan, “saya cuma mau ambil hasil cek up minggu sebelumnya, tapi dokter bilang tiba-tiba disuruh operasi,” terang WD (13/Maret/2025).

“Pasca operasi, saya disuruh pulang seminggu kemudian. Padahal kondisi saya lekositnya masih tinggi di angka 17.000,” ucap WD.

“Pasca operasi itu, saya ditinggalkan oleh dokter yang menangani tanpa ada dokter pengganti dengan alasan akan melaksanakan Ibadah Umroh,” lanjut WD.

Hal ini kemudian kami sampaikan kepada Pihak RS. Primaya Karawang dan bertemu dengan salah satu Dokter yang juga bagian dari management Kepala Medis.

Menurut pihak Managemen, hal ini kami tidak mengetahui jika pasien seperti itu, tentunya akan kami sampaikan kepada dokter yang bersangkutan dengan adanya keluhan seperti ini, ucap Kepala Medis RS. Primaya.

Kami siap memberikan fasilitas kepada pasien atas kejadian ini, jelas Managemen RS. Primaya.

Namun pasien menolak karena merasa trauma dengan tindakan yang dilakukan oleh Dokter dan pihak rumah sakit.

Ironisnya Istri pasien yang saat itu mendampingipun mendapatkan pelayanan yang buruk dari salah satu perawat IGD RS. Primaya

Hal ini diucapkan ketika ditanya awak media, menurutnya, kami mendapatkan pelayanan yang buruk di RS. Primaya oleh salah satu perawat IGD yang menyuruhnya pulang ketika pasien dibawa ke ruang Intalasi Gawat Darurat (IGD) dengan mengatakan :

“Udah ibu pulang saja karena percuma tidak akan ada tindakan, dokternya tidak ada,” ucap seorang perawat kepada istri WD.

Sampai saat ini kondisi Pasien WD sangat memprihatinkan ketika awak media menyambangi kediaman WD.

Sebagai tulang punggung keluarga, WD saat ini tidak dapat berbuat banyak dengan berbaring di atas tempat tidur selama 4 bulan pasca operasi.

Saat ini, pasien merasa sangat dirugikan dengan pelayanan buruk yang dilakukan oleh RS. Primaya Karawang.

Dari keterangan di atas sangat disayangkan dengan pelayanan publik yang harusnya baik, ini menjadi ironi di saat pasien membutuhkan pertolongan.

Sungguh ini diduga menabrak undang-undang perlindungan konsumen Nomor 8 tahun 1999 dengan hak-hak pasien atau konsumen untuk mendapatkan tindakan Quik respon diabaikan, juga dokter yang menangani WD kenapa tidak ada dokter pengganti saat pasien sedang masa kritis malah disuruh pulang.

Sampai berita ini ditayangkan kami belum mendapatkan konfirmasi dari dokter yang menangani pasien.

 

Ben

23des

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Diduga Lakukan Malpraktik, RS Primaya Karawang Akibatkan Pasien Derita Luka Berat
- oleh Admin dibaca dalam: 5 menit