Oleh : Entang Sastraatmadja (Ketua Dewan Pakar DPD HKTI Jawa Barat).
Bandung, Jabar -eskoncer- Senin (17 Nopember 2025), Buruh tani adalah orang yang bekerja di sektor pertanian, biasanya sebagai pekerja harian atau musiman, dan tidak memiliki lahan pertanian sendiri. Mereka bekerja untuk petani lain atau perusahaan pertanian dengan upah atau gaji tertentu. Buruh tani biasanya melakukan pekerjaan seperti menanam, memanen, menyiram, dan memelihara tanaman. Mereka seringkali tidak memiliki jaminan kerja yang stabil dan hak-hak pekerja yang terbatas.
Lalu, bagaimana gambaran buruh tani di Indonesia ? Gambaran Buruh Tani di Indonesia, dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, diantaranya :
Pertama, Pekerjaan Buruh tani melakukan pekerjaan seperti menanam, memanen, menyiram, dan memelihara tanaman.
Kedua, Upah. Upah buruh tani relatif rendah, sekitar Rp2,41 juta per bulan, atau 36% di bawah rata-rata upah nasional.
Ketiga, Kondisi Kerja. Buruh tani sering menghadapi kondisi kerja yang berat dan tidak stabil, serta tidak memiliki jaminan kerja yang pasti.
Keempat, Pendidikan. Buruh tani seringkali memiliki pendidikan yang rendah dan tidak memiliki keterampilan khusus.
Kelima, Kesejahteraan. Buruh tani merupakan salah satu kelompok pekerja dengan pendapatan terendah di Indonesia.
Pemerintah sendiri telah melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan kesejahteraan buruh tani, seperti program Kartu Tani/kemudahan untuk memperoleh pupuk bersubsidi dan peningkatan upah minimum. Namun, di lapangan, ternyata masih banyak tantangan yang dihadapi dalam meningkatkan kesejahteraan buruh tani di Indonesia.
Berdasarkan penelaahan yang dilakukan, masalah utama yang dihadapi buruh tani adalah :
1. Upah Rendah. Upah buruh tani relatif rendah, sekitar Rp2,41 juta per bulan, atau 36% di bawah rata-rata upah nasional.
2. Kondisi Kerja yang Berat. Buruh tani sering menghadapi kondisi kerja yang berat dan tidak stabil, serta tidak memiliki jaminan kerja yang pasti.
3. Pendidikan yang Rendah Buruh tani seringkali memiliki pendidikan yang rendah dan tidak memiliki keterampilan khusus.
4. Keterbatasan Akses ke Layanan Kesehatan Buruh tani seringkali tidak memiliki akses ke layanan kesehatan yang memadai.
5. Keterbatasan Akses ke Kredit. Buruh tani seringkali tidak memiliki akses ke kredit yang memadai untuk meningkatkan produksi dan pendapatan mereka.
Masalah-masalah ini membuat buruh tani sulit untuk meningkatkan kesejahteraan dan meningkatkan taraf hidup mereka. Itu sebabnya, sangat diburuhkan adanya strategi dan kebijakan Pemerintah yang betul-betul berupaya untuk meningkatkan harkat dan martabat buruh tani ke arah kehidupan yang sejahtera dan bahagia.
Strategi untuk meningkatkan kesejahteraan buruh tani antara lain:
1. Peningkatan Upah. Meningkatkan upah buruh tani untuk mencapai standar hidup yang layak.
2. Peningkatan Kondisi Kerja Meningkatkan kondisi kerja buruh tani, seperti menyediakan fasilitas kerja yang aman dan sehat.
3. Pendidikan dan Pelatihan. Menyediakan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan buruh tani.
4. Akses ke Layanan Kesehatan. Menyediakan akses ke layanan kesehatan yang memadai untuk buruh tani dan keluarga mereka.
5. Akses ke Kredit. Menyediakan akses ke kredit yang memadai untuk meningkatkan produksi dan pendapatan buruh tani.
6. Pengorganisasian Buruh Tani. Membentuk organisasi buruh tani untuk meningkatkan kekuatan tawar dan memperjuangkan hak-hak mereka.
7. Kemitraan dengan Pemerintah dan Swasta. Membentuk kemitraan dengan pemerintah dan swasta untuk meningkatkan kesejahteraan buruh tani.
Sayang dalam kehidupan nyata di lapangan, seabreg upaya diatas, belum mampu merubah potret buruh tani ke arah yang diimpikan. Faktanya, buruh tani seringkali lebih banyak ditindas daripada dibela. Mereka seringkali menghadapi kondisi kerja yang berat, upah yang rendah, dan tidak memiliki jaminan kerja yang pasti. Banyak buruh tani yang tidak memiliki akses ke layanan kesehatan, pendidikan, dan kredit yang memadai.
Namun, ada juga upaya-upaya untuk membela buruh tani, seperti:
– Organisasi buruh tani Beberapa organisasi buruh tani telah terbentuk untuk memperjuangkan hak-hak mereka.
– Program pemerintah Pemerintah telah meluncurkan beberapa program untuk meningkatkan kesejahteraan buruh tani, seperti program Kartu Tani dan program Akuaponik.
– Kemitraan dengan swasta. Beberapa perusahaan swasta telah bekerja sama dengan buruh tani untuk meningkatkan produksi dan pendapatan mereka.
Sebetulnya, masih banyak langkah dan program yang perlu dilakukan untuk membela buruh tani dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Salah satunya adalah bagaimana merancang kebijakan pencapaian swasembada pangan yang dibarengi dengan semakin membaiknya kesejahteraan buruh tani.







