Senin, 27 Oktober 2025
sampah
Halau dan kelola sampah dari Kota Cimahi

Aksi Nyata Bersih Sampah Kota Cimahi 2025

23des

Cimahi, eskoncer.com – Sampah menumpuk tak terkendali di sekitar Jalan Joyodikromo, Kota Cimahi, persis di balik tembok pagar PT Ayoe Indotama Cimahi. Sampah yang berton-ton itu menutup sebagian badan jalan sembari mengeluarkan bau yang menyengat. Itu sampah warga yang kelihatannya yang sudah lama tidak diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah. Apalagi di saat ini, sistem persampahan di wilayah Bandung Raya memang sedang tidak baik-baik saja.

Sebelumnya, pada Februari 2025 lalu, Kementerian Lingkungan Hidup mengeluarkan Surat Edaran yang menginstruksikan penutupan semua Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Indonesia yang masih menerapkan sistem open dumping dalam waktu 12 bulan. TPA Sarimukti, yang melayani wilayah Bandung Raya termasuk Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung Barat, menjadi salah satu yang terdampak. TPA ini sebelumnya mengalami kebakaran hebat pada Agustus 2023.

Di sisi lain sistem pembakaran sampah melalui insinerator pun diperketat persyaratannya. Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menegaskan bahwa penggunaan insinerator berbahaya jika tidak dijalankan dengan standar ketat. “Insinerator tanpa kaidah yang proven dan prudent akan menimbulkan penyakit atau bencana yang lebih besar,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Syarat insinerator diperketat dan TPAS Sarimukti perlahan ditutup, namun sampah yang menggunung  dengan bau yang menyengat di tengah-tengah kehidupan masyarakat tidak mungkin dibiarkan begitu saja. Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Republik Indonesia (KLH/BPLH RI) kemudian menginisasi kegiatan Aksi Nyata Bersih Sampah. Kegiatan ini dilaksanakan secara serentak pada 24–26 Oktober 2025 di 46 kabupaten/kota di Daerah Khusus Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.

Di Kota Cimahi, puncak acara dilaksanakan pada Minggu (26/10/2025) di PT Ayoe Indotama Textile, diawali dengan apel bersama yang dipimpin oleh Deputi Gakkum KLH RI Irjen Pol Rizal Irawan dan dihadiri perwakilan KLH/BPLH, unsur kewilayahan, perangkat daerah, dunia usaha, serta masyarakat. Setelah apel, peserta bersama-sama melakukan aksi bersih-bersih di sekitar Jalan Joyodikromo.

Seluruh peralatan dan perlengkapan yang ada dikerahkan. Beberapa truk sampah tampak mengantri. Alat berat seperti wheel loader dan forklift diturunkan. Forklift dan Wheel Loader adalah alat yang digunakan untuk mengambil dan memindahkan sampah ke dalam bak bak truk sampah secara cepat. Hasilnya, sampah yang menggunung sudah hilang, air pun mengalir dengan baik di selokan sisi jalan, badan jalan sudah bisa digunakan dengan maksimal, dan bau menyengat teriliminasi.

Kelola Sampah dari Sumber

Baik Pemkot Cimahi maupun Kemen LH berpendapat bahwa pengelolaan sampah harus diawali sejak dari sumbernya. Sekretaris Daerah Kota Cimahi, Maria Fitriana yang menghadiri acara Aksi Nyata Bersih Sampah, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi motivasi bagi Pemerintah Kota Cimahi untuk terus memperkuat pengelolaan sampah dari sumbernya. Maria menegaskan bahwa membuang sampah bukan solusi akhir dalam penanganan persoalan lingkungan.

“Membuang sampah langsung tanpa diolah tentu saja ini menjadi permasalahan kita ke depan. Mohon dukungan dari semua masyarakat Kota Cimahi, kita sudah punya program yang luar biasa, kita punya Hari Organik dan Hari Anorganik, juga sudah punya banyak bank sampah, kita juga harus melakukan banyak lagi kegiatan-kegiatan yang memang bisa melakukan pengelolaan sampah,” tuturnya.

Irjen Pol Rizal Irawan menegaskan  bahwa pengelolaan sampah harus dimulai dari tingkat rumah tangga dengan memilah sampah organik dan anorganik. “Pengelolaan sampah itu diawali dari rumah, yang pertama adalah memilih dan memilah mana sampah organik dan anorganik sehingga ke depannya akan lebih mudah pemanfaatannya,” tutupnya.

Menurutnya, setiap orang per hari menghasilkan 0,4-0,5 kilogram sampah. Bisa dibayangkan jumlah penduduk Cimahi ini ada di sekitar 500 ribu lebih penduduk, berarti per hari itu ada 250 ton sampah yang harus dikelola, bukan dibuang,” ujar Rizal.

Kerjasama dengan Dunia Usaha

Sekretaris Daerah juga menambahkan bahwa sinergi dengan dunia usaha menjadi kunci keberhasilan pengelolaan sampah berkelanjutan di Cimahi. Dirinya mencontohkan kerjasama dengan PT Ayoe Indotama Textile, yang merupakan mitra strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi dalam bidang pengelolaan sampah.

Perusahaan yang memproduksi bahan tekstil ini berperan aktif dalam pemanfaatan Refuse Derived Fuel (RDF) hasil olahan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Santiong sebagai pengganti bahan bakar batu bara dalam proses produksinya. Kolaborasi ini menjadi contoh penerapan ekonomi sirkular di sektor industri yang mendukung upaya pengurangan emisi karbon di Kota Cimahi.

“Ini juga salah satu perusahaan yang peduli terhadap pengelolaan sampah. Kalau tidak salah memang sudah ada kerjasama dengan PT Ayoe Indotama Textile untuk menerima RDF yang sudah dihasilkan oleh teman-teman dari Dinas Lingkungan Hidup,” imbuh Maria. ***

23des

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Aksi Nyata Bersih Sampah Kota Cimahi 2025
- oleh Admin dibaca dalam: 5 menit