Senin, 23 Juni 2025
IMG-20250318-WA0001

SMSI KBB-Cimahi: *Walpri Bupati KBB Tidak Profesional, Halangi Tugas Jurnalis

23des

Bandung Barat, eskoncer.com – Pengawal pribadi (Walpri) Bupati Bandung Barat tidak profesional karena menghalangi jurnalis mewawancarai Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail. Perlakuan Walpri Jeje tersebut mengakibatkan warga KBB tidak mendapatkan informasi semestinya dari sang Bupati.

Tercatat sementara ini ada 2 kali perlakuan Walpri Bupati Jeje yang menghalangi tugas jurnalistik pewarta di KBB. Yang pertama terjadi saat acara Bazaar Ramadhan di Pelataran Parkir Gedung B, Pemkab Bandung Barat (17/3/2025). Pada saat itu, wartawan Pikiran Rakyat Jabar ingin menanyakan perihal penanganan sampah di KBB kepada Bupati Jeje.

Yang kedua saat wartawan melakukan doorstop dengan Bupati Jeje di lokasi bencana banjir bandang Desa Nyalindung, Kecamatan Cipatat, Sabtu, 15/3/2025). Saat itu, jurnalis ayobandung.com ingin menanyakan perihal penangan bencana di KBB.

Kami menilai, Walpri seperti ini justru merugikan kinerja Jeje Ritchie Ismail sebagai Bupati Bandung Barat. Seharusnya, sebagai Walpri harus ikut mendukung persiapan dan kondusifitas saat Jeje sebagai Bupati diwawancarai oleh jurnalis, kata Desmanjon Purba, Wakil Ketua Bidang Advokasi, Hubungan Antar Lembaga, dan Kerjasama pada Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Perwakilan Kab. Bandung Barat dan kota Cimahi, Senin (17/3/2025) di Bandung Barat.

Menurutnya, Walpri Bupati Jeje perlu banyak belajar. Seharusnya Bupati Jeje dapat memberitahukan kepada pengawalnya, bahwa sebagai pejabat publik dan politisi, dirinya harus seefektif mungkin dapat menyapa rakyat dan menjawab wawancara langsung yang dilakukan awak media sebagai mata dan telinga rakyat. Rakyat harus mengetahui tindakan yang diambil oleh Bupati sebagai kepala pemerintahan KBB atas persoalan yang menimpa warganya.

Saat melakukan tugas jurnalistiknya, awak media harus dilindungi. Pers itu berperan menginformasikan, sekaligus mengedukasi masyarakat. Maka, melalui media, Bupati dapat menyampaikan informasi sebagai bentuk pertanggungjawaban pelayanannya kepada rakyat Bandung Barat, tukas warga Cilame, Ngamprah, Bandung Barat ini.

Dia berharap Walpri itu segera berubah. Walpri jangan kaku sebab yang dikawalnya adalah Jeje sebagai Bupati, bukan sebagai artis atau selebritis. Bupati harus dekat dengan rakyat termasuk insan pers. Jangan bertindak berlebihan dalam memberikan pengamanan kepada Jeje sebagai Bupatinya warga KBB. Jangan samakan pengawalan antara Bupati dengan seorang CEO juragan besar yang tidak bisa disentuh pihak lain, tegas Desmanjon.

*Bupati Jeje Jangan Canggung*

Di sisi lain, SMSI KBB-Cimahi juga berharap agar Bupati Jeje tidak merasa canggung apalagi tabu untuk diwawancarai media. Walaupun masih kurang memiliki jam terbang yang tinggi dalam berkomunikasi maupun berdialektika, namun sambil mengasah kemampuannya, Bupati Jeje juga bisa memerintahkan kepada bawahannya untuk mengondisikan jika ada pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepadanya. Bupati tidak sendiri. Wakilnya ada, stafnya banyak dan tinggal diberi tugas, kata alumni Sastra & Ilmu Budaya Unpad ini.

Menurutnya, Walpri bukanlah sebagai petugas utama memediasi wartawan dengan bupati saat ada sesi wawancara. Sepertinya, Walpri tahunya sekedar mengamankan dan menjauhkan yang dikawalnya dari resiko gangguan. 

”Ironisnya, Walpri malah menganggap wartawan adalah pihak yang harus dijauhkan dari Bupati demi langkah pengamanan fisik Bupati. Padahal, setahu saya sejak KBB berdiri, jurnalis di KBB itu rata-rata baik dan sopan. Tidak pernah ada catatan, wartawan KBB menyerang narasumber, tukasnya.

(Red)

23des

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

SMSI KBB-Cimahi: *Walpri Bupati KBB Tidak Profesional, Halangi Tugas Jurnalis
- oleh Admin dibaca dalam: 5 menit