Dofoto_20251115_193558117

6 Tahun Derita Kanker Kulit Ganas, Warga Ciranjang Terpaksa Berhenti Bekerja: Biaya Pendampingan Tak Tertanggung BPJS, Harapkan Uluran Tangan

23des

Cianjur, eskoncer.com, Perjuangan panjang seorang warga Ciranjang, Kamaludin (61), dalam melawan penyakit kanker kulit ganas sejak enam tahun terakhir membuat hati siapa pun tersentuh. Warga Kampung Sindang Wargi, Desa Sindang Jaya, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat itu, kini hanya bisa berharap ada tangan-tangan dermawan yang tergerak membantu proses pengobatannya yang kian terhambat. Keadaan ini semakin menekan setelah ia tak lagi mampu bekerja sejak penyakit itu muncul pada 2019 silam.

Kamaludin hanya bisa duduk menahan rasa sakit di rumah sederhananya ketika ditemui pada Sabtu (15/11/2025). Wajahnya memperlihatkan kelelahan setelah bertahun-tahun menghadapi penyakit yang belum menunjukkan tanda-tanda membaik. Meski telah menjalani rangkaian pemeriksaan dan tindakan medis di Rumah Sakit Hafiz Cianjur dan Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung pada periode 2019–2020, hasilnya masih jauh dari harapan.

 

Relawan yang selama ini mendampingi Kamaludin, Jahid, menjelaskan bahwa kondisi yang dialami pria paruh baya itu memerlukan penanganan kompleks. Menurutnya, proses tindakan medis sempat tertunda karena diperlukan koordinasi antara tiga dokter spesialis sekaligus. Koordinasi tersebut kerap membutuhkan waktu, sehingga membuat tahapan pengobatan berjalan lambat.

“Beliau sudah berusaha maksimal menjalani pengobatan. Namun proses di RSHS Bandung memang membutuhkan koordinasi dari beberapa dokter spesialis. Sementara kondisi ekonomi beliau makin sulit karena sejak 2019 tidak bisa bekerja,” ujar Jahid.

Meski biaya utama pengobatan ditanggung BPJS, biaya yang tidak termasuk dalam jaminan tersebut justru menjadi penghambat besar. Transportasi bolak-balik ke rumah sakit rujukan, biaya pendampingan, serta kebutuhan sehari-hari semakin berat dirasakan oleh Kamaludin. Tidak jarang ia harus meminjam uang kepada tetangga demi menutupi biaya yang tidak terduga tersebut.

“Saya benar-benar kehabisan tenaga dan biaya. Untuk berangkat berobat saja saya sering meminjam dulu ke tetangga. BPJS menanggung tindakan medis, tapi biaya lain-lain sangat berat bagi saya,” ucap Kamaludin lirih.

Kini, di tengah kondisi tubuh yang semakin melemah, harapan Kamaludin tertuju pada para dermawan, pemerintah desa, dan pemerintah daerah agar dapat membantu meringankan beban yang ia tanggung. Ia menyampaikan permintaan khusus kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, agar dapat memberikan perhatian terhadap kondisinya.

“Saya sangat berharap ada bantuan dari pemerintah, dari para donatur, siapa pun yang peduli. Terutama kepada Bapak Dedi Mulyadi, saya memohon bantuan agar saya bisa melanjutkan pengobatan dengan baik,” ungkap Kamaludin dengan mata berkaca-kaca.

Kisah Kamaludin menjadi potret nyata perjuangan warga kurang mampu dalam mengakses layanan pengobatan serius yang memerlukan pendampingan intensif dan biaya tambahan. Warga sekitar pun berharap ada pihak-pihak yang tergerak membantu, sehingga Kamaludin dapat kembali mendapatkan harapan untuk sembuh dan menjalani hidup layak bersama keluarganya.

 

Ben

23des

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

6 Tahun Derita Kanker Kulit Ganas, Warga Ciranjang Terpaksa Berhenti Bekerja: Biaya Pendampingan Tak Tertanggung BPJS, Harapkan Uluran Tangan
- oleh Admin dibaca dalam: 5 menit